Selasa, 13 Oktober 2020

Sifat Ilmu Sejarah

 

1.    Diakronis

Diakronis secara harfiah berarti melintasi perjalanan waktu. Ilmu sejarah itu diakronis, artinya topik yang dibahas di dalamnya adalah peristiwa-peristiwa yang melintasi perjalanan waktu, yaitu dari masa dulu, sekarang dan masa depan. Hal itu karena peristiwa-peristiwa yang dialami manusia itu tidak statis, tetapi dinamis, terus berkembang, berubah dan berkesinambungan. Sifat dinamis peristiwa itu berakar pada kenyataan bahwa manusia sebagai pelaku dan penggerak sejarah juga pada hakekatnya dinamis. sifat dinamis manusia menentukan sifat dinamis peristiwa-peristiwa sejarah.

2.    Ideografis

Sejarah itu bersifat ideografis artinya sejarah selalu menggambarkan, menceritakan dan memaparkan sesuatu yang bersifat unik. Hal ini karena setiap peristiwa tidak dapat diulang atau terjadi hanya sekali dan tidak ada peristiwa yang persis sama dengan peristiwa itu di tempat dan waktu yang berbeda. Itulah juga sebabnya penelitian sejarah tidak bertujuan menemukan hukum umum atau dalil tertentu tetapi untuk memahami suatu peristiwa.

 

Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik Dalam Sejarah

1.    Cara Berpikir Diakronik

Berpikir diakronik dalam sejarah artinya berpikir mengenai peristiwa sejarah secara menyeluruh dalam runtutan waktu yang panjang, tetapi terbatas dalam ruang. Berpikir diakronis mementingkan proses suatu peristiwa sejarah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sejarah merupakan kumpulan peristiwa. Setiap peristiwa yang terjadi tersebut dibatasi oleh waktu.

Dengan berpikir secara diakronik, kita akan terbiasa menggunakan konsep kronologi dan periodisasi. Kronologi berasal dari kata bahasa Yunani khronos yang artinya “waktu” dan logos yang artinya “ilmu”. Kronologi adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan urutan waktu terjadinya, dari awal hingga akhir. Setiap peristiwa sejarah akan diurutkan sesuai waktu terjadinya secara runtut dan berkesinambungan.

Kronologi dalam sejarah diperlukan agar tidak terjadi anakronisme sejarah yaitu ketidakcocokan dengan zaman tertentu, contohnya melihat masa lalu dengan menggunakan perspektif atau sudut pandang masa kini. Contoh kronologi dapat kita lihat dalam detik-detik peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia berikut.

·         pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dibom atom

·         pada 7 Agustus 1945, PPKI dibentuk

·         pada 9 Agustus 1945, kota Nagasaki di bom atom

·         pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu

·         pada 16 Agustus 1945, peristiwa Rengasdengklok

·         pada 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia

Periodisasi adalah pengelompokan peristiwa-peristiwa sejarah ke dalam suatu babak, masa, zaman atau periode tertentu berdasarkan ciri-ciri atau kriteria tertentu. Misalnya saja, berdasarkan regional. Dengan demikian, kita harus menentukan terlebih dahulu dasar pembagian periodisasi tersebut sebelum mulai membuatnya. Contoh periodisasi dalam pembagian masa, yaitu masa praaksara dan masa aksara yang dasar pembagiannya adalah mulai  dikenalnya tulisan oleh manusia. Selain itu, pembagian masa Hindu-Budha dan masa Islam dibagi berdasarkan pengaruh kebudayaan.

Periodisasi merupakan konsep penting dalam mempelajari sejarah. Hal ini akan mempermudah kita memahami Setiap peristiwa sejarah yang terjadi. Secara terperinci, tujuan disusunnya periodisasi sejarah adalah berikut.

1)    Membantu mempermudah memahami sejarah

2)    Membantu mengklasifikasikan peristiwa-peristiwa sejarah

3)    Memudahkan dalam menganalisis perkembangan dan perubahan yang terjadi di setiap periode

4)    Menyederhanakan rangkaian peristiwa sejarah

Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta dan pujangga pada masa lalu. Mereka pada umumnya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang mereka temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu.

Kronik tentang Nusantara banyak ditulis para musafir dan pendeta Tiongkok yang berdatangan untuk berbagai kepentingan. Kronik tersebut banyak ditulis ketika Tiongkok diperintah oleh sejumlah dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang dan Ming. Selain itu, banyak kronik yang ditulis musafir serta pendeta yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang mereka buat kita dapat mengetahui, atau paling tidak memiliki gambaran tentang kondisi masyarakat Nusantara di suatu tempat pada masa lalu. Namun, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masa lalu, diperlukan banyak sumber lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.

2.    Cara Berpikir Sinkronik

Sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Perbedaan pendekatan diakronik dan sinkronik dapat terlihat ketika akan mengamati suatu fenomena revolusi, misalnya revolusi di Indonesia peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945. Melalui pendekatan diakronik, revolusi tersebut dikaji secara kronologis. Pertanyaan yang muncul adalah Kapan dan bagaimana revolusi itu terjadi? faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya revolusi tersebut? Bagaimana kondisi masyarakat sebelum revolusi terjadi? Bagaimana perkembangan selanjutnya?

Berbeda halnya dengan menggunakan pendekatan sinkronik. Melalui pendekatan sinkronik, revolusi di Indonesia bisa saja dikaji dengan membandingkan revolusi-revolusi di tempat lain, misalnya Revolusi Amerika (1776), Prancis (1789), dan Rusia (1917). Pendekatan sinkronik akan mencoba mengkaji persamaan-persamaan dari revolusi tersebut tanpa terlalu memperhatikan waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Revolusi Amerika di latar belakangi konflik kepentingan antara kolonis yang ingin melepaskan diri dan merdeka, sedangkan Inggris tetap ingin mempertahankan koloninya. Revolusi Prancis terjadi akibat konflik antara golongan kelas menengah yang ingin berkuasa. Adapun revolusi Rusia terjadi akibat konflik perebutan kekuasaan antara kaum Bolshevik yang menganut paham komunis dan mereka yang nonkomunis. Demikian pula di Indonesia terjadi konflik antara kolonialis Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia dan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka dan ingin tetap mempertahankan kemerdekaannya.

Permasalahan sejarah, misalnya dapat menjadi permasalahan ilmu social. sebaliknya ilmu-ilmu sosial dapat digunakan dalam kajian sejarah, terutama dalam hal berikut.

1)    konsep dan teori. Konsep dan teori ilmu sosial untuk membantu mengungkap peristiwa sejarah

2)    permasalahan. Dalam sejarah, banyak sekali permasalahan ilmu-ilmu sosial yang dapat diangkat menjadi topik-topik penelitian sejarah

3)    pendekatan. Pendekatan ilmu sosial digunakan oleh semua tulisan sejarah yang melibatkan penelitian suatu gejala sejarah dengan jangka yang relatif panjang (aspek diakronis) dan yang melibatkan penelitian aspek ekonomi, masyarakat, atau politik (aspek sinkronik)

48 komentar:

Unknown mengatakan...

AldoMaulbi
Kelas X-ips3
No absen 4

Unknown mengatakan...

Andika kusuma putra
Kelas X-IPS3
NO absen 5

Unknown mengatakan...

Chindy Aulia absen 12
Ips2

YunusPandapotanAritonang mengatakan...

YunusPandapotanAritonang 35
IPS 1

Shahwa Ainnun Nisa mengatakan...

Done_Shahwa Ainnun Nisa

Shahwa Ainnun Nisa mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Irfandi mengatakan...

DONE_IRFANDI

Irfandi mengatakan...

Done_irfandi_X IPS 1

Unknown mengatakan...

Done_Arum Aprilia

YunusPandapotanAritonang mengatakan...

Done_Yunus Pandapotan_X-IPS1_35

YunusPandapotanAritonang mengatakan...

Done_YunusPandapotanAritonang_X-IPS1_35

Tsabita Aqilah Alfiani mengatakan...

Done_Tsabita Aqilah Alfiani

Unknown mengatakan...

Done_Indira Aprila Syahputri Xips1_09

Unknown mengatakan...

Done_ Riz Atul Azizah

Done_Oryza Sativa mengatakan...

Done_Oryza Sativa X.Ips.1

mella amelia mengatakan...

done_mella amelia

Reihan Ferdiansyah mengatakan...

Done_Reihan Ferdiansyah X IPS 1

Unknown mengatakan...

Done_Sari Nurulita Azizah X IPS 1

Maria Angelina Sihombing mengatakan...

Done_Maria Angelina Sihombing

Unknown mengatakan...

Done_jafar ahmad firdaus

Unknown mengatakan...

Done_izzatul kamila

Pembelajaran Bisnis Online mengatakan...

Done_Rohani Lauren Simbolon

Unknown mengatakan...

Done_Dian Nurul Husna

Unknown mengatakan...

Done_Hilwah Tussa'adah

Unknown mengatakan...

Done_Acha Savitri

No absen: 01

Unknown mengatakan...

Done_Gea Apriliani
X IPS 2

Unknown mengatakan...

Done_Gea Apriliani {15}
X IPS 2

Unknown mengatakan...

Done_Zahira Rahmawati (35)

X IPS 2

Unknown mengatakan...

Done_hermaliana putri (19)
X IPS 2

Unknown mengatakan...

Done_Chindy Aulia
IPS 2

Unknown mengatakan...

done_ajen patria w (02)

Unknown mengatakan...

done_anindya kayla (07) X IPS 2

Unknown mengatakan...

done_Muhammad Zaky Maulana (26) X IPS 2

Unknown mengatakan...

done_Malik fajar

X IPS 2(23)

Unknown mengatakan...

done_Malik fajar

Xips 2 (23)

Unknown mengatakan...

done_Muhammad Farid Arsyad(25)

Unknown mengatakan...

x IPS 2

Albert fernando Salvador mengatakan...

Done_Albert Fernando Salvador (01)X IPS 1

Irfandi mengatakan...

Done_IRFANDI 10 X IPS 1

Unknown mengatakan...

Done_Riz Atul Azizah

Unknown mengatakan...

Done_Syiva Maharani(33) X IPS 1

Unknown mengatakan...

Done_Muhammad Erik kurniawan(17)X IPS 3

Unknown mengatakan...

Done_Salsabila Putri Nurlisa (28)X IPS 3

Rafysilalay mengatakan...

Done_Rafy Ardi Maulana(22) XIps1

Arifin Zuchri mengatakan...

Done_Arifin Zuchri_X IPS 2

Unknown mengatakan...

Sari 10ips1

102alfina mengatakan...

Alfina DamayantI 10 xips 1

Unknown mengatakan...

Done_Malik fajar(23)x ips 2

Posting Komentar