Columbus yang disponsori Ratu Isabella dari Spanyol berniat
pergi berlayar untuk menemukan jalan baru menuju India. Namun, dalam
perjalanannya, Columbus salah mendarat bukan di India tetapi di sebuah daerah
baru yang membuat namanya mengisi lembar sejarah. Columbus lahir di Genoa,
Italia pada 1451 dan tak banyak diketahui soal masa-masa awal kehidupan sang
penjelajah ini. Namun, diyakini di masa mudanya Columbus bekerja sebagai pelaut
sebelum kemudian menjadi pengusaha pelayaran. Dia lalu terobsesi dengan
kemungkinan menjadi pionir pembuka jalan laut dari dunia Barat menuju China,
India, dan negeri dongeng penuh rempah serta emas di Asia.
Saat itu bangsa Eropa belum mengenal jalur laut yang langsung
menuju ke Asia. Sementara jalur laut lewat Mesir dan Laut Merah ditutup
Kekhalifahan Ottoman, demikian juga jalan darat. Baca: Hari Ini dalam Sejarah:
Lawrence of Arabia Meninggal Dunia Satu hal yang mungkin bertentangan dengan
legenda populer bahwa kelompok-kelompok terpelajar Eropa saat itu sudah yakin
bahwa Bumi itu berbentuk bulat. Sementara itu, Columbus dan banyak orang
lainnya, menyepelekan ukuran Bumi. Dalam perhitungan mereka, Asia Timur
terletak di lokasi Amerika Utara berada. Saat itu, banyak bangsa Eropa yang
belum mengetahui keberadaan Samudera Pasifik dan benua Amerika. Dalam benak
Columbus, hanya Samudera Atlantik adalah satu-satunya penghalang antara Eropa
dan Asia yang kaya. Itulah sebabnya Columbus kemudian menghadap Raja John II
dari Portugal untuk membujuknya agar bersedia membiayai perjalannya ke Asia.
Raja Portugal itu menolak dan Columbus berpaling ke Spanyol
dengan tujuan yang sama. Namun, dia dua kali ditolak Raja Ferdinand dan Ratu
Isabella yang saat itu sedang sibuk berperang melawan bangsa Moor yang
menduduki Granada. Namun, ketika Spanyol sukses mengusir bangsa Moor dari
Granada pada Januari 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella bersedia membiayai
perjalanan Columbus. Begitulah, pada 3 Agustus 1492, Columbus bertolak dari
kota Palos dengan bermodalkan tiga kapal kecil yaitu Santa Maria, Pinta, dan
Nina. Pada 12 Oktober 1492, armada Columbus melihat daratan, kemungkinan adalah
Pulau Watling di Bahama. Columbus dan rombongannya mendarat di pulau itu pada
hari yang sama dan mengklaim daratan tersebut menjadi milik Spanyol. Masih di
bulan yang sama,
Columbus melihat Kuba yang disangkanya adalah daratan China.
Pada Desember, ekspedisi Columbus mendarat di Pulau Hispaniola, yang kini
menjadi Haiti dan Republik Dominika. Saat itu, Columbus menduga dia sudah tiba
di kepulauan Jepang. Di "Jepang" ini Columbus mendirikan permukiman
dengan 39 anak buahnya sebagai penduduk pertama. Columbus kemudian kembali ke
Spanyol membawa emas, rempah, dan orang-orang "Indian" yang
ditangkapnya sepanjang perjalanan. Kepulangannya dengan membawa banyak bukti
itu membuat Columbus diganjar penghargaan tertinggi dari Kerajaan Spanyol. Dia
bahkan diberi pangkat "Laksamana Samudera" dan mendapatkan kesempatan
ekspedisi keduanya. Kali ini dengan 17 kapal yang lebih besar dan mengangkut
1.500 orang, Columbus bertolak dari pelabuhan Cadiz pada September 1493 untuk
memulai ekspedisi Dunia Baru-nya yang kedua.
Saat kembali ke Hispaniola, Columbus menemukan permukiman
yang didirikannya hancur dan seluruh penduduknya tewas dibunuh warga asli pulau
itu. Meski demikian Columbus mendirikan permukiman kedua di Hispaniola.
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Bapak Sosialisme Karl Marx Lahir Dia kemudian
melanjutkan perjalanannya dan tiba di daratan yg kini dikenal sebagai Puerto
Riko, Jamaika, dan beberapa pulau kecil di Karibia. Pada Juni 1496, Columbus
kembali ke Spanyol tetapi disambut kurang hangat karena keuntungan yang
dibawanya lebih kecil ketimbang biaya yang dikeluarkan. Meski demikian, Raja
Ferdinand dan Ratu Isabella yang masih ingin meraup kekayaan Asia kembali
setuju membiayai ekspedisi ketiga Columbus meski jumlahnya lebih kecil. Dengan
perintah harus menemukan jalan ke India, pada Mei 1498 Columbus kembali
meninggalkan Spanyol kali ini membawa enam kapal. Tiga kapal berisi calon
penghuni tanah baru dan tiga kapal lainnya berisi perbekalan untuk penduduk
koloni Hispaniola. Kali ini Columbus mendarat di Trinidad, lalu masuk ke Teluk
Paria di Venezuela, dan mengibarkan bendera Spanyol di Amerika Selatan. Saat
mengamati Sungai Orinoco, saat ini berada di Venezuela, Columbus mulai berpikir
bahwa dia sebenarnya telah menemukan benua baru.
Columbus, yang sangat religius itu, setelah berpikir keras
dia meyakini tanah yang dipijaknya saat itu adalah wilayah terluar Taman
Firdaus. Saat kembali ke Hispaniola, Columbus menemukan bahwa kondisi koloni
itu sangat buruk di bawah pengelolaan dua saudaranya Diego dan Bartolomeus.
Upayanya memulihkan ketertiban diwarnai kekerasan yang ditentang baik para
penduduk koloni maupun ketua suku Taino. Pada 1500, kabar itu sampai di telinga
Raja dan Ratu Spanyol yang kemudian mengirim hakim agung Francisco de Bobadilla
untuk menyelediki masalah tersebut. Setelah melakukan investigasi, hakim
Bobadilla mengirim pulang Columbus dan saudaranya dalam kondisi dirantai.
Namun, tak lama setibanya di Spanyol, Columbus dibebaskan dan bahkan Raja
Ferdinand dan Ratu Isabella bersedia membiayai ekspedisi keempat Columbus. Kali
ini Columbus menjanjikan surga dunia dan dunia emas yang pernah ditemukannya.
Columbus juga berjanji tetap mencari jalan menuju India. Pada Mei 1502,
Columbus berangkat dari Cadiz untuk menjalani ekspedisi terakhirnya mencari
"Dunia Baru". Columbus kembali mampir di Hispaniola meski hal itu tak
disetujui Kerajaan Spanyol. Dia kemudian menyusuri pesisir Amerika Tengah
mencari jalan menuju India sekaligus mencari emas. Baca: Hari Ini dalam Sejarah:
Titanic Tenggelam dalam Pelayaran Perdana Upaya itu berakhir dengan kegagalan
dan saat hendak kembali ke Hispaniola kapal-kapal Columbus dalam kondisi yang
sangat buruk sehingga terpaksa mendarat di Jamaika. Columbus dan anak buahnya
terdampar di Jamaika tetapi dua kaptennya berhasil mengayuh perahu sejauh 720
kilometer menuju ke Hispaniola. Meski demikian, Columbus harus menunggu hingga
satu tahun lamanya sebelum kapal penjemput tiba. Pada November 1504, Columbus
kembali ke Spanyol. Tiga pekan kemudian salah seorang sponsor utamanya Ratu
Isabella meninggal dunia. Meski mendapatkan cukup kekayaan dari hasil emas
Hispaniola selama beberapa tahun terakhir hidupnya, Columbus terus menerus gagal
menghadap Raja Ferdinand.
Pada 20 Mei 1506, Columbus wafat di Valladolid, Spanyol.
Awalnya, jenazah Columbus dimakamkan di kota itu. Namun, atas permintaan
putranya Diego Colon yang juga adalah gubernur Hispaniola, jenazah Columbus
dipindhkan ke biara La Cartuja, Sevilla. Pada 1542, jasad Columbus kemudian
dipindahkan ke koloni Santo Domingo, kini Republik Dominika. Saat Perancis
merebut Hispaniola pada 1795, sisa-sisa kerangka Columbus dipindahkan ke
Havana, Kuba. Setelah Kuba menjadi negara merdeka pada 1989, kerangka Colombus
dipindahkan lagi ke Spanyol dan disemayamkan di Katedral Sevilla. Begitulah,
Columbus sang penjelajah, terus bertualang hingga jenazah dan tulang
belulangnya pun tak berenti bertualang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar