Minggu, 17 Februari 2019

Proklamasi Kemerdekaan dan Terbentuknya Pemerintahan Indonesia


A.    Peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1.     Kekalahan Jepang dalamperang Asia Timur Raya(Perang Pasifik)
Perang Pasifik berakhir dengan kekalahan Jepang. Dengan kekalahan itu Jepang harus membuat suatu perjanjian atas pernyerahannya kepada sekutu yang ditanda tangani  secara resmi diatas kapal USS Missouri pada tanggal 2 sepember 1945, dengan wakil sekutu Jenderal Douglas McArthur dan wakil Jepang Menteri Luar negeri Mamoro Shigemitsu. Pemboman atas Hirosima dan Nagasaki membuat Jepang tidak ada pilihanlain untuk menyerah. Hal itu ditambah lagi dengan pemboman sekutu atas kawasan-kawasan industri strategis di Jepang, termasuk industri galangan kapal.
2.       Perbedaan pendapat tentang proklamasi Kemerdekaandan peristiwa Rengasdengklok
Sehari setelah pemboman sekutu atas kota Hiroshima, yaitu tanggal 7 Agustus 1945, sekutu menjatuhkan bom ataom kedua dikota Nagasaki. Dengan dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima membuat Jepang tidak berkutik. Dan menyerah ada tanggal 15 agustus 1945 kepada Sekutu. Dihariyang sama Soekarno dan Rajimanwidiodiningrat pergi terbang ke Dalat, Vietnam atas permintaan Marsekal Terauchi.sehari kemudian pada tanggal 10 agustus, Sutan Syahrir mendegar dari siaran radio British Broadsting Corporation (BBC) tentang kemungkinan Jepang akanmenyerah kepada sekutu. Seiring keberangkatan Soekarno dan Hatta ke Vietnam, para aktivis pergerakan tanah air baik tua maupun muda, mulai membicarakan rencana poklamasi kemerdekaan. Tidak ada yang berkeberatan jika proklamasi kemerdekaan dilaksanakan secepat-cepatnya. Namun berdasarkan pertimbangan akan khawatir bahwa sekutu akan menjadi penguasa selanjutnya, sudah dapat dipastikan Belanda melali NICA akan kembali menguasai Indonesia. Jika hal ini terjadi kemerdekaan sulit terwujud.
Hal ini menjadi ketegangan antara golongan tua dan golongan muda.  Golongan tua diwakili oleh Soekarno dan Hatta menghendaki Kooperatif dengan Jepang. Atinya segala sesuatnya harus dikonsultasikan dulu dengan Jepang. Ada dua pertimbangan mendasar Soekarno:
a.      Belum ada kepastia kalauJepang sudah kalah dan menyerah kepada sekutu. Angkatan perang Jepang di Indonesia masih berada dalamkeadaan siaga dan dengan kekuatan penuh.
b.     Jepang sendiri telah berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, yaitu tanggal 24 Agustus 1945. Oleh karena itulah Soekarno berpendapat bahwa waktu yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan menunggu keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), lembaga bentukan Jepang. Sementara itu, golongan muda yang diwakili oleh Sutan Syahrir  bersikap nonkooperatif. Menurut golongan muda proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan sesuai keinginan rakyat Indonesia sendi bukan atas usulan atau persetujuan dai Jepang. Menurut kaum muda kemerdekaan Indonesia bukan pemberian Jepang, melainkan hasil perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia sendiri. Golongan muda bahkan menyatakan sikap perlawanan dengan kekuatan senjata jika Jepang campur tangan. Golongan muda berusaha menyakinkan Soekarno dan Hatta bahwa Jepang sudah menyerah dan rakyat siap melawan Jepang apa pun resikonya. Namun Soekarno tidak bergeming.  Pada tanggal 15 Agustus malam hari sekitar pukul 20.00, golongan muda dipimpin Chaerul Saleh menggelar rapat di ruang Laboratorium Mikrologi di Pegangsaan Timur untuk membicarakan pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang. Rapat tersebut menghasilkan dua keputusan yaitu;
1)  Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar melepaskan ikatannya dengan Jepang dan harus bermusyawarah dengan pemuda.
2)    Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar dengan atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia malam itu juga atau paling lambat pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun lagi-lagi Bung Karno bertahan pada pendiriannya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari sekitar jan 04.00 sejumlah pemuda diantaranya Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh memaksa membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Aksi penculikan ini mengecewakan Bung Karno, namun para pemuda menganggapnya sebuah tindakan patriotik. Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok seharian penuh dengan menempati sebuah rumah milik warga masyarakat keturunan Tionghoa yang bernama Jo Ki Song. Sementara itu di Jakarta terjadi kesepakatan antara Wikana yang mewakili golongan muda dan Ahmad Soebarjo mewakili golongan tua. Isi kesepakatan itu adalah bahwa proklamasi akan dilaksanakan paling lambat pada tanggal 17 Agustus. Atas kesepakatan itu Ahmad Soebarjo bergegas ke Rengasdengklok dan membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

3.       Penyusunan Naskah Proklamasi
Soekarno dan Hatta bergegas menuju rumah Laksamana Maeda Tadashi di jalan Imam Bonjol No.1 guna melakukan rapat menyiapkan teks proklamasi. Turut bersama mereka Ahmad Soebarjo, Soekarni, Burhanudin, Mmuhammadiah Diah (B.M.Diah), Sudiro dan Sayuti Melik. Setelah naskah telah selesai Soekarnomeminta Sayuti Melik untuk mengetiknya. Sebenarnya Soekarno menyarnkan semua tokoh yang hadir dapat membubuhkan tanda tangan. Namun diputuskan hanya Soekarno dan Hatta yang menandatangani naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Sertelah penandatangan mereka merundingkan lokasi pelaksanaan proklamasi. Semula disepakati akan dilaksanakan dilapangan IKADA, namun Soekarno khawatir pelaksanaan proklamasi akan memicu bentrokan dengan tentaraJepang. Maka disepakati upacara proklamasi di halaman rumah Soekarno yaitu jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, atau sekarang jalan Proklamsi No.1.
4.       Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para pemimpin bangsa Indonesia mulai berdatangan menjelang pukul 10.00 WIB ke rumah kediaman Soekarno. Lima menit sebelum acara dimulai Bung Hatta langsung menuju ke kamar Bung Karno kedua pemimpin itu keluar dan langsung menuju ke tempat yang telah disediakan dengan diiringi oleh ibu Fatmawati. Dengan suara yang mantap Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Teks proklamasi dibacakan tepat pada pukul 10.00 WIB. Setelah teks proklamasi selesai dibacakan Sudanco Suhud dan Latief Hendranigrat mengibarkan bendera merah putih. Pada saat itu juga semua yang hadir spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
5.       Penyebaran Berita Proklamasi
Setelah proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada hari itu juga alinan teks disampaikan kepada kepala Hoso Kanri Kyoku atau Pusat Jawatan Radio (RRI). Selanjutnya operator radio bernama F.Wuz menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia melali radio. Selain mealui radio berita kemrdekaan Indonesiadisebarkan melalui surat kabar, pamflet, poster serta coretan-coretan di gerbong ketera api dan didinding-dinding kota.

B.    Pembentukan Pemerintahan Indonesia dalam Sidang PPKI (18-22 Agustus 1945)
·         Hari Pertama Mengesahkan Undang-undang Dasar 1945 sertamemilih Presiden dan Wakil Presiden
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang pertama dan menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:
1)       Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undand Dasar sebagai konstitusi negara (UUD 1945)
2)       Memilih Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakil presiden.
3)       Presiden sementara waktu akan dibantu oleh komite nasional.

·         Hari kedua; pembentukan kementerian dan pembagian wilayah
PPKI menetapkan 12 departemen, menunjuk para pejabat departemen, serta menetapkan wilayah Republik Indonesia dengan meliputi delapan provinsi sekaligus menunjuk gubernurnya.
1)       Jawa Barat                                                      :MasSutardjo Kertohadi  Kusumo
2)       Jawa Tengah                                                   : Raden Panji Suroso
3)       Jawa Timur                                                     : Raden Mas Temenggung Ario Soerjo
4)       Borneo (Kalimantan)                                     : Mohammad Noor
5)       Sulawesi                                                           : Sam Ratulangi
6)       Maluku                                                            : Jonnes Latuharhary
7)       Sunda Kelapa (Nusa Tenggara)                    : Mr.I.Gusti Ketut Pudja
8)       Sumatera                                                         : Mr. Teuku Moh. Hassan

Diluar itu masih ada tambahan dua daerah istimewa, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.

Pada tanggal2 september 1945 bertempat di Hotel Miyako (Des Indes) presiden Soekarno melantik kabinet pertama Republik Indonesia, yang terdiri atas12 menteri departemen, 4 menterinegara dan 4 pejabat negara.
Kabinet pertama Republik Indonesia:
            1)       Menteri dalam negeri                                      : R.A.A. Wiranatakusuma
            2)       Menteri luar negeri                                          : Mr. Achmad Subarjo
            3)       Menteri keuangan                                            : Mr. A.A. Maramis.
            4)       Menteri kehakiman                                          : Ir. Surachman cokrodisuryo   
            5)       Menteri keamanan rakyat                                 : Supriyadi
            6)       Menteri pengajaran                                          : Ki Hajar Dewantara
            7)       Menteri penerangan                                         : Mr. Amir Syarifuddin
            8)       Menteri sosial                                                   : Mr. Iwa Kusumasumantri
            9)       Menteri pekerjaan Umum                                : Abikusno Tjokrosuyoso
            10)   Menteri kesehatan                                            : dr. Boentaran Martoatmojo
            11)   Menteri perhubunga (ad interim)                     : Abikusno Cokrosuyoso
            12)   Menteri Kemakmuran                                      : Ir.D.P.Surahman

Empat menteri negara terdiri dari Wahid Hasyim, dr. M.Amin,Mr. R.M.Sartono, dan Otto Iskandardinata. Sementara itu empat pejabat negara terdiri dari:
1)       Ketua Mahkamah Agung                                 : Mr. Dr. Kusuma Atmaja
2)        Jaksa Agung                                                    : Mr. Gatot Tarunomiharjo
3)       Sekretaris negara                                              : Mr. A.G. pringgodigdo
4)       Juru bicara negara                                            : Sukarjo Wiryo Pranoto

·       Hari ketiga: Membentuk Tiga Badan Baru (KNI, PNI, dan BKR)
Pada hari ketiga, tanggal 22 Agustus presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru yaitu:
             a.        Pembentukan Komite Nasional Indonesia
KNIP memiliki wewenang legeslatif, yang ditetapkan dalam rapatpertama KNIP tanggal 16 oktober 1945. KNIP diakui sebagai cikal bakal badan legeslatif di Indonesia, pada tanggal 29 agustus 1945 KNIP resmi menjadi Dewan perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)
            b.       Partai Nasional Indonesia
Pada mulanya pembentukan PNI bertujuan menjadikannyasebagai partai tunggal di Indonesia. Pimpinan utamanya adalah Soekarno,pimpinan keduaMoh.Hatta dan dewan pimpinan lainya terdiri dari Gatot Tarunamiharja, Iwa Kusumasumantri, A.A.Maramis, Sayuti Melik dan Sujono.
          c.        Badan keamanan Rakyat ((BKR)
         Awalnya BKR dibentuk bukan sebagai kesatuan militer yang resmi. Tetapi ketegangan politik yang terjadi menyadarkan pemerintah bahwa BKR tidak cukup untuk mempertahankan negara dari serangan musuh. Pemerintah Indonesia sadar bahwa sulit  mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara tanpa memiliki angkatan perang. Maka melalui maklumat pemerintah tanggal 5 oktober 1945, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

C.  Dukungan dan Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan
ü  Reaksi langsung dan Spontan
Reaksi langsung dan dukungan spontan terhadap proklamsi tampak dimana-mana diantaranya:
1)       Comite van Actie (komite aksi)
Komite aksi merupakan utusan laskar perjuangan yang terdiri dari angkatan pemuda Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia(BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI) dan lain sebagainya.
2)       Dukungan pemimpin keresidenan
Beberapa pimpinan keresidenan di Jawa menyambut proklamasi kemerdekaan dengan menyatakan diri sebagai bagian dar Republik Indonesia.
3)       Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sultan Hamengkubuwono IX menyetakan “Negeri Ngayogyakarta Hadininggrat” yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dalam wilayah negara Indonesia.
Berikut kutifan pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX:
·         Negara Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dari negaraRepublik Indonesia.
·         Sebagai kepala negara, Sri sultan Hamengkobuwono IX memegang pemerintahan di wilayah kesultanan Yogyakarta.
·         Kesultanan Yogyakarta mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah pusat Republik Indonesia dan Sultan Hamengkubuwono bertanggung jawab atas negeri Yogyakarta langsung kepada presiden Republik Indonesia.
4)       Peristiwa Lapangan Ikada
Rapat akbar di Lapangan IKADA Jakarta merupakan bentuk protes dan perlawanan terhadap Jepang. Rapat raksasa di lapangan IKADA Jakarta pada tanggal 19 september 1945 tujuannya adalah:
·         Para pemimpin rakyat Indonesia dapat berbicara dihada[an rakyat sehingga semangat kemerdekaan tetap bertahan dihati rakyat.
·          Menunjukkan kepada duniabahwabangsaIndonesia dapat meraih kemerdekaan karena perjuangan sendiri,bukan atas pemberian Jepang.

Suasana di lapangan IKADA menjadi tegang setelah pasukan Jepang datang dan mengepung dengan persenjataan lengkap. Meskipun demikian massa tetap berdatangan ke tempat tersebut. Meskipun berlangsung singkat rapat akbar di lapangan IKADA memiliki makna yang penting sebagai berikut:
a.        Berhasil memperetemukan pemerintah Indonesiadengan rakyatnya
b.       Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah Republik Indonesia dihadapan rakyat
c.        Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia.
ü  Pelucutan senjata dan PengambilalihanAset Jepang
Pelucutan senjata milik Jepang dimaksudkan untuk:
(1)  Mendapatkan senjata untukmodal perang
(2)  Mencegah senjata Jepang agar tidak jatuh ketangan sekutu
(3)  Mencegah agar senjata Jepang tidak digunakan untuk membunuh rakyat.

D. Sistem Pemerintahan Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
Pada tanggal 16 dan 17 oktober 1945, lembaga pembantu dan penasehat presiden, yaitu KNIP mengadakan sidang pertamanya, yang bertempat di Balai Muslimin, jalan Kramat Raya, Jakarta. Sidang dipimpin oleh ketuanya Kasman Singodimedjo. Pelaksanaan sidang ini karena adanya petisi Sjahrir dkk, yang isinya desakan perubahan sistem pemerintahan. Menurutnya sistem presidensil kekuasaanya terlalu besar oleh karena itu beliau mengusulkan menggunakan sistem parlementer yang diyakini lebih cocok untuk kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham serta pandangan politiknya. Karena itu langkah syahrir adalah membentuk serta memperkuat lembaga legeslatif, pusat kekuasaan yamg sesungguhnya dalam sistem parlementer. Pada tanggal Soekarni mengusulkan agar perjuangan Republik Indonesia menjadi lebih revolusioner. Katanya KNIP harus mempunyai pimpinan yang bertanggung jawab dan birokrasi bertele-tele harus dihapuskan dari sistemkerja KNIP.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar