A. Peristiwa-peristiwa
sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1.
Kekalahan Jepang dalamperang Asia Timur
Raya(Perang Pasifik)
Perang
Pasifik berakhir dengan kekalahan Jepang. Dengan kekalahan itu Jepang harus membuat suatu
perjanjian atas pernyerahannya kepada sekutu yang ditanda tangani secara
resmi diatas kapal USS Missouri pada tanggal 2 sepember 1945, dengan wakil
sekutu Jenderal Douglas McArthur dan wakil Jepang Menteri Luar negeri Mamoro
Shigemitsu. Pemboman atas Hirosima
dan Nagasaki membuat Jepang tidak ada pilihanlain untuk menyerah. Hal itu
ditambah lagi dengan pemboman sekutu atas kawasan-kawasan industri strategis di
Jepang, termasuk industri galangan kapal.
2.
Perbedaan pendapat tentang proklamasi
Kemerdekaandan peristiwa Rengasdengklok
Sehari
setelah pemboman sekutu atas kota Hiroshima, yaitu tanggal 7 Agustus 1945,
sekutu menjatuhkan bom ataom kedua dikota Nagasaki. Dengan dijatuhkannya bom
atom di Nagasaki dan Hiroshima membuat Jepang tidak berkutik. Dan menyerah ada
tanggal 15 agustus 1945 kepada Sekutu. Dihariyang sama Soekarno dan
Rajimanwidiodiningrat pergi terbang ke Dalat, Vietnam atas permintaan Marsekal
Terauchi.sehari kemudian pada tanggal 10 agustus, Sutan Syahrir mendegar dari
siaran radio British Broadsting Corporation (BBC) tentang kemungkinan Jepang
akanmenyerah kepada sekutu. Seiring keberangkatan Soekarno dan Hatta ke
Vietnam, para aktivis pergerakan tanah air baik tua maupun muda, mulai
membicarakan rencana poklamasi kemerdekaan. Tidak ada yang berkeberatan jika
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan secepat-cepatnya. Namun berdasarkan
pertimbangan akan khawatir bahwa sekutu akan menjadi penguasa selanjutnya,
sudah dapat dipastikan Belanda melali NICA akan kembali menguasai Indonesia.
Jika hal ini terjadi kemerdekaan sulit terwujud.
Hal
ini menjadi ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Golongan
tua diwakili oleh Soekarno dan Hatta menghendaki Kooperatif dengan Jepang.
Atinya segala sesuatnya harus dikonsultasikan dulu dengan Jepang. Ada dua
pertimbangan mendasar Soekarno:
a. Belum ada kepastia kalauJepang sudah kalah
dan menyerah kepada sekutu. Angkatan perang Jepang di Indonesia masih berada
dalamkeadaan siaga dan dengan kekuatan penuh.
b. Jepang sendiri telah berjanji akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, yaitu tanggal 24 Agustus 1945. Oleh
karena itulah Soekarno berpendapat bahwa waktu yang tepat untuk
memproklamasikan kemerdekaan menunggu keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI), lembaga bentukan Jepang. Sementara itu, golongan
muda yang diwakili oleh Sutan Syahrir bersikap nonkooperatif. Menurut
golongan muda proklamasi kemerdekaan harus dilaksanakan sesuai keinginan rakyat
Indonesia sendi bukan atas usulan atau persetujuan dai Jepang. Menurut kaum
muda kemerdekaan Indonesia bukan pemberian Jepang, melainkan hasil perjuangan
dan pengorbanan rakyat Indonesia sendiri. Golongan muda bahkan menyatakan sikap
perlawanan dengan kekuatan senjata jika Jepang campur tangan. Golongan muda
berusaha menyakinkan Soekarno dan Hatta bahwa Jepang sudah menyerah dan rakyat
siap melawan Jepang apa pun resikonya. Namun Soekarno tidak bergeming.
Pada tanggal 15 Agustus malam hari sekitar pukul 20.00, golongan muda
dipimpin Chaerul Saleh menggelar rapat di ruang Laboratorium Mikrologi di
Pegangsaan Timur untuk membicarakan pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan tanpa
campur tangan Jepang. Rapat tersebut menghasilkan dua keputusan yaitu;
1) Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar
melepaskan ikatannya dengan Jepang dan harus bermusyawarah dengan pemuda.
2) Mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar
dengan atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia malam
itu juga atau paling lambat pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun lagi-lagi
Bung Karno bertahan pada pendiriannya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari
sekitar jan 04.00 sejumlah pemuda diantaranya Soekarni, Wikana, dan Chaerul
Saleh memaksa membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Aksi penculikan ini
mengecewakan Bung Karno, namun para pemuda menganggapnya sebuah tindakan
patriotik. Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok seharian penuh dengan
menempati sebuah rumah milik warga masyarakat keturunan Tionghoa yang bernama
Jo Ki Song. Sementara itu di Jakarta terjadi kesepakatan antara Wikana yang
mewakili golongan muda dan Ahmad Soebarjo mewakili golongan tua. Isi
kesepakatan itu adalah bahwa proklamasi akan dilaksanakan paling lambat pada
tanggal 17 Agustus. Atas kesepakatan itu Ahmad Soebarjo bergegas ke
Rengasdengklok dan membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.
3.
Penyusunan Naskah Proklamasi
Soekarno
dan Hatta bergegas menuju rumah Laksamana Maeda Tadashi di jalan Imam Bonjol
No.1 guna melakukan rapat menyiapkan teks proklamasi. Turut bersama mereka
Ahmad Soebarjo, Soekarni, Burhanudin, Mmuhammadiah Diah (B.M.Diah), Sudiro dan
Sayuti Melik. Setelah naskah telah selesai Soekarnomeminta Sayuti Melik untuk
mengetiknya. Sebenarnya Soekarno menyarnkan semua tokoh yang hadir dapat
membubuhkan tanda tangan. Namun diputuskan hanya Soekarno dan Hatta yang
menandatangani naskah proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Sertelah
penandatangan mereka merundingkan lokasi pelaksanaan proklamasi. Semula
disepakati akan dilaksanakan dilapangan IKADA, namun Soekarno khawatir
pelaksanaan proklamasi akan memicu bentrokan dengan tentaraJepang. Maka
disepakati upacara proklamasi di halaman rumah Soekarno yaitu jalan Pegangsaan
Timur No.56 Jakarta, atau sekarang jalan Proklamsi No.1.
4.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para
pemimpin bangsa Indonesia mulai berdatangan menjelang pukul 10.00 WIB ke rumah
kediaman Soekarno. Lima menit sebelum acara dimulai Bung Hatta langsung menuju
ke kamar Bung Karno kedua pemimpin itu keluar dan langsung menuju ke tempat
yang telah disediakan dengan diiringi oleh ibu Fatmawati. Dengan suara yang
mantap Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks
proklamasi kemerdekaan. Teks proklamasi dibacakan tepat pada pukul 10.00 WIB.
Setelah teks proklamasi selesai dibacakan Sudanco Suhud dan Latief Hendranigrat
mengibarkan bendera merah putih. Pada saat itu juga semua yang hadir spontan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
5.
Penyebaran Berita Proklamasi
Setelah
proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada hari itu juga alinan teks disampaikan
kepada kepala Hoso Kanri Kyoku atau Pusat Jawatan Radio (RRI). Selanjutnya
operator radio bernama F.Wuz menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia melali
radio. Selain mealui radio berita kemrdekaan Indonesiadisebarkan melalui surat
kabar, pamflet, poster serta coretan-coretan di gerbong ketera api dan
didinding-dinding kota.
B. Pembentukan Pemerintahan
Indonesia dalam Sidang PPKI (18-22 Agustus 1945)
·
Hari Pertama Mengesahkan Undang-undang
Dasar 1945 sertamemilih Presiden dan Wakil Presiden
Pada
tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang pertama dan menghasilkan
beberapa keputusan, yaitu:
1)
Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undand
Dasar sebagai konstitusi negara (UUD 1945)
2)
Memilih Soekarno sebagai presiden dan Hatta
sebagai wakil presiden.
3)
Presiden sementara waktu akan dibantu oleh
komite nasional.
·
Hari kedua; pembentukan kementerian dan
pembagian wilayah
PPKI
menetapkan 12 departemen, menunjuk para pejabat departemen, serta menetapkan
wilayah Republik Indonesia dengan meliputi delapan provinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya.
1)
Jawa Barat :MasSutardjo Kertohadi Kusumo
2)
Jawa
Tengah
: Raden Panji Suroso
3)
Jawa
Timur : Raden Mas Temenggung Ario Soerjo
4)
Borneo
(Kalimantan) : Mohammad Noor
5)
Sulawesi
: Sam Ratulangi
6)
Maluku : Jonnes Latuharhary
7)
Sunda Kelapa (Nusa
Tenggara)
: Mr.I.Gusti Ketut Pudja
8)
Sumatera : Mr. Teuku Moh. Hassan
Diluar
itu masih ada tambahan dua daerah istimewa, yaitu Yogyakarta dan Surakarta.
Pada
tanggal2 september 1945 bertempat di Hotel Miyako (Des Indes) presiden Soekarno
melantik kabinet pertama Republik Indonesia, yang terdiri atas12 menteri
departemen, 4 menterinegara dan 4 pejabat negara.
Kabinet
pertama Republik Indonesia:
1) Menteri dalam
negeri : R.A.A. Wiranatakusuma
2) Menteri luar
negeri : Mr. Achmad Subarjo
3) Menteri
keuangan : Mr. A.A. Maramis.
4) Menteri
kehakiman : Ir. Surachman cokrodisuryo
5) Menteri keamanan
rakyat : Supriyadi
6) Menteri
pengajaran : Ki Hajar Dewantara
7) Menteri
penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
8) Menteri
sosial : Mr. Iwa Kusumasumantri
9) Menteri pekerjaan
Umum : Abikusno Tjokrosuyoso
10) Menteri
kesehatan
: dr. Boentaran Martoatmojo
11) Menteri perhubunga (ad
interim)
: Abikusno Cokrosuyoso
12) Menteri
Kemakmuran : Ir.D.P.Surahman
Empat
menteri negara terdiri dari Wahid Hasyim, dr. M.Amin,Mr. R.M.Sartono, dan Otto
Iskandardinata. Sementara itu empat pejabat negara terdiri dari:
1)
Ketua Mahkamah
Agung
: Mr. Dr. Kusuma Atmaja
2)
Jaksa
Agung
: Mr. Gatot Tarunomiharjo
3)
Sekretaris
negara
: Mr. A.G. pringgodigdo
4)
Juru bicara
negara : Sukarjo Wiryo Pranoto
·
Hari ketiga: Membentuk Tiga Badan Baru
(KNI, PNI, dan BKR)
Pada
hari ketiga, tanggal 22 Agustus presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru
yaitu:
a.
Pembentukan Komite Nasional Indonesia
KNIP
memiliki wewenang legeslatif, yang ditetapkan dalam rapatpertama KNIP tanggal
16 oktober 1945. KNIP diakui sebagai cikal bakal badan legeslatif di Indonesia,
pada tanggal 29 agustus 1945 KNIP resmi menjadi Dewan perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI)
b. Partai Nasional Indonesia
Pada
mulanya pembentukan PNI bertujuan menjadikannyasebagai partai tunggal di
Indonesia. Pimpinan utamanya adalah Soekarno,pimpinan keduaMoh.Hatta dan dewan
pimpinan lainya terdiri dari Gatot Tarunamiharja, Iwa Kusumasumantri,
A.A.Maramis, Sayuti Melik dan Sujono.
c.
Badan keamanan Rakyat ((BKR)
Awalnya BKR dibentuk
bukan sebagai kesatuan militer yang resmi. Tetapi ketegangan politik yang
terjadi menyadarkan pemerintah bahwa BKR tidak cukup untuk mempertahankan negara
dari serangan musuh. Pemerintah Indonesia sadar bahwa sulit
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara tanpa memiliki angkatan
perang. Maka melalui maklumat pemerintah tanggal 5 oktober 1945, dibentuklah
Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
C. Dukungan dan Reaksi
Rakyat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan
ü
Reaksi langsung dan Spontan
Reaksi
langsung dan dukungan spontan terhadap proklamsi tampak dimana-mana
diantaranya:
1)
Comite van Actie (komite aksi)
Komite aksi merupakan
utusan laskar perjuangan yang terdiri dari angkatan pemuda Indonesia (API),
Barisan Rakyat Indonesia(BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI) dan lain
sebagainya.
2)
Dukungan pemimpin keresidenan
Beberapa pimpinan
keresidenan di Jawa menyambut proklamasi kemerdekaan dengan menyatakan diri
sebagai bagian dar Republik Indonesia.
3)
Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Sultan Hamengkubuwono IX
menyetakan “Negeri Ngayogyakarta Hadininggrat” yang bersifat kerajaan adalah
daerah istimewa dalam wilayah negara Indonesia.
Berikut
kutifan pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX:
·
Negara Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat
kerajaan adalah daerah istimewa dari negaraRepublik Indonesia.
·
Sebagai kepala negara, Sri sultan
Hamengkobuwono IX memegang pemerintahan di wilayah kesultanan Yogyakarta.
·
Kesultanan Yogyakarta mempunyai hubungan
langsung dengan pemerintah pusat Republik Indonesia dan Sultan Hamengkubuwono
bertanggung jawab atas negeri Yogyakarta langsung kepada presiden Republik
Indonesia.
4)
Peristiwa Lapangan Ikada
Rapat akbar di Lapangan
IKADA Jakarta merupakan bentuk protes dan perlawanan terhadap Jepang. Rapat
raksasa di lapangan IKADA Jakarta pada tanggal 19 september 1945 tujuannya
adalah:
·
Para pemimpin rakyat Indonesia dapat
berbicara dihada[an rakyat sehingga semangat kemerdekaan tetap bertahan dihati
rakyat.
·
Menunjukkan kepada
duniabahwabangsaIndonesia dapat meraih kemerdekaan karena perjuangan
sendiri,bukan atas pemberian Jepang.
Suasana
di lapangan IKADA menjadi tegang setelah pasukan Jepang datang dan mengepung
dengan persenjataan lengkap. Meskipun demikian massa tetap berdatangan ke
tempat tersebut. Meskipun berlangsung singkat rapat akbar di lapangan IKADA
memiliki makna yang penting sebagai berikut:
a.
Berhasil memperetemukan pemerintah
Indonesiadengan rakyatnya
b.
Merupakan perwujudan kewibawaan pemerintah
Republik Indonesia dihadapan rakyat
c.
Berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan
kekuatan bangsa Indonesia.
ü
Pelucutan senjata dan PengambilalihanAset
Jepang
Pelucutan
senjata milik Jepang dimaksudkan untuk:
(1) Mendapatkan senjata untukmodal
perang
(2) Mencegah senjata Jepang
agar tidak jatuh ketangan sekutu
(3) Mencegah agar senjata
Jepang tidak digunakan untuk membunuh rakyat.
D. Sistem Pemerintahan
Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan
Pada tanggal 16 dan 17 oktober 1945,
lembaga pembantu dan penasehat presiden, yaitu KNIP mengadakan sidang
pertamanya, yang bertempat di Balai Muslimin, jalan Kramat Raya, Jakarta.
Sidang dipimpin oleh ketuanya Kasman Singodimedjo. Pelaksanaan sidang ini karena
adanya petisi Sjahrir dkk, yang isinya desakan perubahan sistem pemerintahan.
Menurutnya sistem presidensil kekuasaanya terlalu besar oleh karena itu beliau
mengusulkan menggunakan sistem parlementer yang diyakini lebih cocok untuk
kondisi Indonesia yang memiliki beragam ideologi, paham serta pandangan
politiknya. Karena itu langkah syahrir adalah membentuk serta memperkuat
lembaga legeslatif, pusat kekuasaan yamg sesungguhnya dalam sistem parlementer.
Pada tanggal Soekarni mengusulkan agar perjuangan Republik Indonesia menjadi
lebih revolusioner. Katanya KNIP harus mempunyai pimpinan yang bertanggung
jawab dan birokrasi bertele-tele harus dihapuskan dari sistemkerja KNIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar