Senin, 18 Februari 2019

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia


A. Modernisasi dan Perkembangan Imperialisme Jepang

1. Restorasi Meiji : Awal Modernisasi di Jepang
Sebelum era modern, Jepang merupakan sebuah negara yang feodalis. Kaisar para Shogun, semacam panglima militer, serta daimyo, semacam rajalokal sekaligus uan rumah memainkan peranan yang sangat penting baiksecara ekonomi maupun sosial-politik periode iniseringdiwarnai oleh perebutan kekuasaan.

Pada tahun 1639 Shogun Tokugawa menjalankan kebijakan Sakoku atau “negara Tertutup” yang berlangsung setengah abad yang membuat Jepang terisolasi dari dunia luar. Melalui kebijakan ini orang-orang asing dilarang masuk ke Jepang dan sebaiknya orang Jepang dilarang berhubungan dengan orang asing.

Ada dua alasan utama kebijakan Sakoku. Pertama, pemerintah Shogun Tokugawa merasa terancam dengan kehadiran misionaris Spanyol dan portugis, yang menyebarkan agama Katolik dan dituduh ikut mengintervensi urusan dalam negeri bangsa Jepang. Kedua mempertahankan supremasi Tokugawa atas persaingannya Daimyo Tozama.

Pada tahun 1854, persis setengah abad terjadinya Revolusi Industri di Eropa yang merupakan momen yang sangat menentukan dimana pada tanggal 31 Maret 1854 tibalah Komodor Matthew C.Perry dengan “Kapal Hitam”-nya di Jepang. Matthew C.Perry menaiki kapal bertenaga mesin super jumbo yang dilengkapi senjata dan teknologi yang jauh lebih superior, sebagai hasil Revolusi Industri dibandingkan milikJepang.

Kedatangan Amerika Serikat serta dengan kemajuan teknologinya menyadarkan Jepang betapakan terbelakangnya mereka jika dibandingkan dengan mereka. Baru pada masa pemerintaha Kaisar Meiji kesadaran tersebut baru terwujud secara kongkrit melalui berbagai langkah perubahan besar yang disebut Restorasi Meiji (1868-1912) perubahan-perubahan tersebut sekaligus menandai era moderndi Jepang. Meiji mengutus beberapa pejabat ke Amerika Serikat dan Eropa, yang disebut Misi Iwakura. Tugas pokoknya adalah mempelajari seluk beluk kemajuan Barat serta ideologi yang mendasari kemajuan itu.

Ada beberapa bidang garapan Tenno Meiji yang tercangkup dalam gerakan pembaruan.
a. Bidang Perindustrian
b. Bidang perdagangan
c. Bidang militer
d. Bidang pendidikan
e. Bidang sosial
f. Bidang hukum.

2. Imperialisme Jepang
Jepang sadar bahwa untuk menjamin pertumbuhan yang berkelanjutan dibutuhkan tiga hal penting :
  • Pasokan bahan mentah yang stabil
  • Jalur pelayaran yang aman
  • Pasar bagi hasil-hasil industrinya.
Ketiga faktor ini kemudian membuat Jepang menjadi negara imperialisme. Artinya Jepang berambisi menguasai negara-negara lain untuk menjamin pasokan bahan mentah, pelayaran yang aman serta pasar bagi hasil-hasil industrinya.

Maka sejak tahun 1894, Jepang membangun imperium yang luas yang meliputi Taiwan, Korea, Manchuria, Cina bagian utara. Pada tahun 1894 dan 1895 Jepan terlibat perang dengan Cina yang dikenal dengan nama “Perang Sino-Jepang Pertama”. Jepang menang dan membentuk pemerintahan boneka di Seoul. Perang itu sendiri berakhir dengan perjanjian Shimonoseki antara Jepang dan Cina di Semenanjung Liaodong dan Taiwan diserahkan ke Jepang.

Tidak lama kemudian karena menganggap perjanjian Shimonoseki tidak sah, Rusia menduduki kembali Semenanjung yang strategis ini. Rusia mendirikan benteng di situ dan menjadikannya pangkalan angkatan lautnya di Pasifik. Pendudukan Rusia ini memicu “Perang Rusia-Jepang” pada tahun1904 dan 1905 Rusia kalah.


B. Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Belanda Menyerah Tanpa syarat kepada Jepang
Serangan Jepang ke Hindia-Belanda terjadi pada tanggal 11 Januari 1942, di daerah Jawa, Jepang pertama kalimendarat di Banten, kemudian Indramayu, Kragan (Rembang dan Tuban) dan Surabaya. Belanda tidak berdaya menghadapi Jepang, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati Subang,  dan  Sejak tanggal 9 maret 1942, Indonesia berada dibawah kekuasaan Jepang.

2. Tanggapan Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
Kedatangan Jepang pada awalnya disambut baik oleh para tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Meskipun demikian, secara umum ada perasaan optismisme bahwa kedatangan Jepang akan segera membawa kemerdekaan. Ada 5 alasan yang melandasi perasaan optimistis diantaranya :
  • Menyerahnya Belanda kepada Jepang dianggap sebagai akibat akhir dari penjajahan Belanda dan dimulainya era baru. Ditambah keyakinan yang kuat ketika Jepang memperkenalkan diri sebagai saudara Tua. Bangsa-bangsa Asia mengumandangkan Gerakan Tiga A Pada tanggal 29 April 1942 yaitu: Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Peminpin Asia. Gerakan ini bahkan diketuaioleh salah seorang tokoh pergerakan nasional, yaitu Mr.Syamsuddin.
  • Jepang berjanji jika menang bangsa Asia akan mendapat kemerdekaan.
  • Sejak awal Jepang telah mengumandangkan kemerdekaan yang akan diberikan secara bertahap kepada bangsa-bangsa Asia.
  • Jepang bersikapsimpatik terhadap aktivitas pergerakan nasional.
  • Jepang menjanjikan kemudahan bagi banhsa Indonesia, seperti melakukan ibadah, mengibarkan bendera merap putih berdampingan dengan bendera Jepang,menggunakan bahasa Indonesia, serta menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.

3. Pendudukan Jepang di Indonesia
Setelah menguasai Indonesia, kemudian Jepang membagi Indonesia kedalam tiga daerah militer yang masing-masing dikendalikan oleh angkatan darat (rikugun) dan angkatan laut (kaigun). Ketiga wilayah tersebut dipimpin oleh komando panglima besar tentara Jepang untuk wilayah Asia Tenggara berkedudukan di Saigon Vietnam. Ketiga wilayah tersebut meliputi:

ü Jawa dan Madura dengan pusat nyadi Batavia berada di bawah kendali Kaigun.
ü Sumatera dan Semenanjung Melayu dengan pusatnya di Singapua, berada dibawah kendali rikugun
ü Kalimantan, Sulawesi,Nusa Tenggara,Maluku dan Papua berada dibawah kendali angkatan laut Jepang (kaigun).

Selain itu, Jepang juga mengangkat beberapa tokoh politik Indonesia masuk ke dalam struktur pemerintahan Jepang. Mereka adalah ussein Djajadiningrat, sutarjo Kartohadikusumo,R.M.Soerjo dan Prof.Soepomo. selain untuk memenuhi kebutuhan akan pegawai, pengangkatan mereka terutama dimaksudkan untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

Dalam sistem pemerintahan, Jepang memperkenalkan sistem baru yang disebut dengan tonarigumi, yang dikenal dengan istilah rukun tetangga. Dibentuknya tonarigumi ini dimaksudkan untuk membangun gerakan pertahanan masyarakat yang dapat dilakukansecara bergotong-royong.

Dalam bidang politik, dibentuk Jawa Hokokai (himpunan kebaktian Jawa) sebagai lembaga yang bertugas mengumpulkan  dana,tidak hanya berbentuk uang tetapi juga berbentuk beras, ternak, logam mulia, kayu jati dan lain-lainnya.

Dalam rangka mendapatkan tenaga kerja,Jepang membentuk romukyokai (panitia pengerah romusha/ tenaga kerja) untuk dipekerjakan di proyek-proyek pembangunan jalan raya, pelabuhan dan lapangan udara.

Dalam bidang pertahanan dibentk lembaga-lembaga semimiliter seperti Keibodan (barisan pembantu polisi), seinenden (Barisan Pemuda), Fujinkai (Barisan wanita), Heiho (Barisan Cadangan Prajurit), Peta (Pembela Tanah air), Putra (Pusat Tenaga Rakyat), Jawa Hokokai, Jibakutai (Pasukan Berani Mati), Kempetai(Barisan Polisi Rahasia), dan Gakukotai(Laskar Pelajar). Kemudian dibentukpula Barisan Pelopor (Suishintai) yang dipimpin oleh Soekarno dibantu oleh R.P.Soeroso,Otto Iskandardinata dan dr.Boentaran Martoatmojo.


C. Dampak Pendudukan Jepang dalam Kehidupan Politik, Ekonomi dan Sosial-Budaya Bangsa Indonesia.

1. Bidang Politik
Sejak berkuasa di Indonesia,Jepang membubarkan semua kegiatan masyarakat, seperti organisasi politik, organisasi sosial maupun organisasi keagamaan. Satu-satunya organisasin yang tidak dibubarkan adalah Majelis Islam A`la Indonesia (MIAI) yang diganti namanya dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Dalam rangka menarik simpati bangsaIndonesia, pemerintah Jepang melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Pendorong penggunan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan melarang menggunakan bahasa Belanda.
b. Bekerja sama dengan tokoh nasional dengan membentuk Geraka Tiga A denga Mr.Syamsuddin sebagai ketuanya.
c. Membentuk kembali organisasi masyarakat yang disebut Poesat Tenaga Rakyat (Poetera) dan menunjuk Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantaradan K.H. Mas Mansur sebagai pimpinannya.
d. Membentuk badan pertimbangan pusat yang disebut dengan Cuo Sangi In.
e. Mendirikan Jawa Hokokai  (Himpuan Kebakti Jawa). Berbeda dengan organisasi yang lain, organisasi ini dipimpin oleh seorang gunseikan atau kepala pemerintahan karena merupakan organisasi resmi pemerintah. Kata “kebaktian” mengandung arti :

ü Siap mengorbankan diri
ü Memperebal rasa persaudaraan,
ü Melaksanakan sesuatu denganbukti.

2. Bidang Ekonomi
Dengan semboyan “Negara Makmur, Militer Kuat”, Jepang bermaksud menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis bagi kepentingan militer dan sekaligus industri-industrinya. Hal itu tampak dalam hal-hal berikut:

Menyita aset-aset ekonomi yang penting Jepang menyita seluruh hasil perkebunan.Melakukan pengawasan yang ketat dalam bidang ekonomi, kebijakan self-sufficienryadalah bahwa wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaannya harus dapat memenuhi kebutuhannya sendiri serta setoran wajib, romusha, merosotnya produksi pangandan kelaparan.

3. Bidang Sosial
Romusha, semakin menyebabkan sawah-sawah dan tanah-tanah pertanian kehilangan tenaga potensialnya. Mereka dimobilisasi bekerja membangun sarana-sarana perang yang ada di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti Burma, Thiland, Vietnam dan Malaysia.

Jugun ianfu, selain romusha jepang juga merekrut para perempuan dari berbagai negara Asia, untukdijadikan penghibur bagi tentara Jepang.

Pendidikan, berbagai kegiatan pendidikan di perguruan tinggi sempat terhenti selama beberapa tahun. Krisis bidang pendidikan dipwerpara oleh kenyataan bahwa banyak guru dipekerjakan sebagai pejabat pada pemerintahan Jepang.

Bahasa dan stratifikasi sosial, meskipun demikian setidaknya ada dua ha positif Jepang dalam bidang sosial-budaya. Pertama, dalam bidang pendidikan Jepang mengharuskan penggunaan bahasa pengantar. Kedua, sistem stratifikasi sosial menempatkan golongan Bumiputra di atas golongan Eropa.

4. Bidang Kebudayaan
Pemeintah Jepang juga mendirikan pusat kebudayaan yang diberi nama Keimin Bunkei Shidoso. Pusat kebudayaan tersebut menjadi wadah bagi perkembangan kesenian Indonesia. Akan tetapi lembega ini juga digunakan oleh Jepang untuk mengawasi dan mengarahkan para seniman agar karya-karyanya tidak menyimpang dari kepentingan Jepang. Pembatasan yang sama berlaku juga untuk pers. Pada zaman Jepang pers sepenuhnya berada di bawah kendal Jepang.


D. Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang

1. Perjuangan dengan Cara Kooperatif (Kerja Sama)
Melalui Poetera, Soekarno, Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H.Mas Mansyur membangun dan membangkitkan semangat nasional bangsa Indonesia yang sempat luntur karena tekanan dari pemerintahan Hindia-Belanda.

2. Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah
Perjuagan bawah tanah adalah perjuangan yang dilakukan secara tertutup dan rahasia. Tokoh-tokohnya adalah kelompok Soekarni, kelompok Ahmad Soebarjo dan kelompokSutan Sjahrir.

a. Kelompok Soekarni
Soekarniadalah tokoh pergerakan pada zaman pemerintahanHindia-Belanda. Pada zaman pemerintaha Jepang ia bersama dengan M.Yamin bekerja di Sendenbu (Barisan Propaganda Jepang). Ia menggembeleng para pemuda untukberjuang demikemerdekaan Indonesia. Menyebar luaskan cita-cita kemerdekaan.

b. Kelompok Ahmad Soebarjo
Pada masa pendudukan Jepang, Ahmad Soebarjo menjabat sebagai kepala Biro Riset Kaigun Bukafu (kantor Penghubung Angkatan Laut) di Jakarta.

c. Kelompok Sutan Syarir
Syarir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis.syarir yakin Jaepang tak mungkin memenangkan perng.oleh karena itu kaum pergerakan mesti mempersiapkan diri untuk merebut kemerdekaan disaat yang tepat

d. Kelompok Pemuda
Di Jakarta terdapat dua kelompok pemuda yang aktif berjuang, yakni yeng terhimpun dalam asrama Ika Daikagu (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan kelompok pemuda yang terhimpun dalam Badan permusyawaratan/ Perwakilan Pelajar Indonesia (Baperpri).

3. Perlawanan bersenjata
a. Perlawanan Rakyat Aceh
Dibawah pimpinan seorang guru mengaji bernamaTengku Abdul Jalil,rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang di Cot Plieng. Perlawana terjadi akibat kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Jepang.

b. Perlawanan PETA di Blitar
Perlawanan PETA di Bltar pada tanggal 14 Nopember 1944 dipimpin oleh Suriyadi. Perlawanan PETA terhadap Jepang ini merupakan perlawanan yang terbesar sepanjang pemerintahan Jepang. Walaupun perlawanan ini gagal PETA tetap membangkitkan semangat  perjuangan untuk lepas dari penjajahan Jepang. Supriyadi sendiri setelah perlawanan itu tidak diketahui nasibnya

c. Perlawanan di Sumatera Selatan
Pada tanggal 8 oktober 1945, terjadi perebutan kekuasaan di Sumatera Selatan, Residen Sumatera Selatan dr.A.K Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu melaksanakan upacara pengibaran bendera Merah Putih. Dalamupacara itu diumumkan bahwa di seluruh keresidenan Palembang hanya terdapat satu kekuasaan yaitu kekuasaan dariRepublik Indonesia.perebutan kekuasaan di Palembang tanpa insiden karena orang-orang Jepang telah menghindar ketika terjadi demonstrasi.


E. Akhir Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Janji Kemerdekaan dan BPUPKI
Pasukan sekutu dibawah pimpinan Jenderal Douglas Mac Artur dengan stratiginya berhasil merebut pulau demi pulau yang dikuasai oleh Jepang. Dalamkeadaan yang telah terdesakJepang kembalimemberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1945 Letjen.Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Dokuritsu Junbi Coosakai (BPUPKI) yang diketuai oleh Rajiman Widiodiningrat dengan wakilnya R.P.Soeroso sedangkan anggotanya terdiri dari 60 orang. BPUPKI melakukan sidang sebanyak dua kali. Sidang  pertama dari tanggal 29 maret sampai 1 juni 1945. Sedangkan sidang yang keud berlansung dari tanggal 10-16 Juli 1945. Hasil utama sidang ini adalah sebuah rumusan yang menjadi dasar negara. Pada hari terakhir sidang Soekarno mengemukakan lima dasar negara yaitu:

a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau perikemanusian
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan Yang MahaEsa

Kelima asas tersebut oleh Soekarno diberi nama Pancasila. Setelah sidang pertama berakhir kemudian pada tanggal 22 Juni 1945 anggota BPUPKI membentuk panitia sembilan yang terdiri dari:

ü Ir. Soekarno
ü Drs.Moh.Hatta
ü MR.Moh.Yamin
ü Mr.Ahmad Subarjo
ü Mr.A.A.Maramis
ü Abdulkahar Muzakir
ü Wahid Hasim
ü H.Agus Salim
ü Abikusno Cokrosuyoso.

Panitia sembilan tersebut berhasil menyusun piagam jakarta atau Jakarta Charter, yang memuat rumusan lima asas yang merupakanfalsafah atau dasar negara Indonesia merdeka, yaitu:

1) Ketuhanan dengan wajib menjalankanSyariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2) Kemanusian yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

BPPKI mengakhiri tugasnya setelah sidang kedua,yaitu setalah sidang berhasil membuat rancangan konstitusi pertama Indonesia yang menghendaki sebuah republik kesatuan dengan jabatan kepresidenan yang sangat kuat dan menetapkan bahwa negra tersebut tidak hanya akan meliputi Indonesia saja, tetapi juga Malaya dan wilayah-wilayah Inggris di Kalimantan (Borneo). Setelah sidang kedua selesaiBPUPKI dibubarkan dan sebagai gantinya pada tanggal7 agustur 1945 dibentukPanitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 9 agustus Soekarno, Hatta dan Rajiman terbang ke Saigon untuk menemui Teauci di Dalat (Vietnam Selatan). Dalam pertemuan itu Jepang memberikan kemerdekaan ke Pada Indonesia pada tanggal24 Agustus 1945.

2. Proklamasi Kemerdekaan
Sekembalinya dari Dalat tokoh-tokoh Indonesia memperoleh informasi bahwa Jepang telah menyerah kalah kepada sekutu. Keadan ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Atas tekad bersama yang dipelopori oleh tokoh-tokoh nasional, maka bangsa Indonesia kemudian mengumandangkan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945. Hal ini sebagai bukti bahwa kemerdekaan Indonesia munri dari perjuangan bangsa sendiri, bukan hadiah dari Jepang.

3. Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia
Teks proklamasi kemerdekaan Indonesiamerupakanpernyataan untuk merdeka atau membebaskan diri dari segalabentukpenjajahan bangsa lain atas bangsa dan negara Indonesia. Proklamasi merupakan jembatan emas yang menghubungkan dan menghantarkan bangsa Indonesia dalam mencapai masyarakat baru, yaitu kehidupan yang bebas tanpa tekanan dan ikatan. Proklamasi merupakan seruan yang bersifat legal (berdasarkan hukum) dan resmi. Dalam pengertian ini proklamasi memiliki dua artipenting yaitu:

a. Bangsa Idonesia bertekad yang bulat dan percaya pada kekuatan sendiri telah menjadi bangsa yang telah merdeka, bebas dari tekanan dan penjajahan asing.
b. Bangsa Indonesia menjadi pelopor bagi bangsa-bangsa di asia –Afrika untuk memerdekakan diri dari penindasan bangsa asing. Bangsa Indonesia merupakan bangsa pertama yang merdeka setelah perang dunia II usai.

Oleh  karena itu,  proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dapat dijadikan tonggak pembeharuan kehidupan bangsa Indonesia disegala bidang kehidupan.


F. Pengaruh Jepang yang Masih Terasa Hingga Kini

1. Bidang Sosial-Budaya
Sejak sumpah pemda 28 oktober 1928, pemerintah Jepang memainkan peran yang penting bagi perkembangan bahasa Indonesia. Pada waktu itu bahasa Indonesia digunakan secara meluas pada berbagai intansi termasuk instansi pendidikan. Hal ini berdampak pada sastra. Jepang menghilangkan diskriminasi dibidang pendidikan sebagaimana dipraktikkan pada masa kolonial Belanda. Pada masa pendudukan Jepang rakyat dari segala lapisan boleh mengeyam pendidikan.

2. Bidang Militer
Semangat nasionalisme dibentuk melalui pementuken organisasi semi-militer dan organisasi militer. Kepentingan itu sebetulnya untuk kepentingan Jepang, namun efek sampingnya justru menguntungkan bagiIndonesia terutama dalam proses persiapan kemerdekaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar