Selasa, 10 November 2020

Faktor Penyebab, Dampak & Pemecahan Permasalahan Sosial



Faktor-faktor Penyebab Permasalahan Social

Masalah sosial adalah kondisi ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan dalam suatu masyarakat. Akibatnya, ketidaksesuaian ini akan membahayakan masyarakat dan menimbulkan kepincangan ikatan sosial dalam masyarakat. Masalah sosial timbul dari kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor faktor ekonomis, biologis, psikologis dan social-budaya.

1.    Faktor ekonomi yang menjadi penyebab permasalahan sosial adalah kemiskinan. Dalam hal ini kemiskinan dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan structural. Kemiskinan kultural disebabkan oleh faktor rasa malas boros dan tidak disiplin. Adapun kemiskinan struktural disebabkan oleh faktor-faktor perbuatan manusia,  seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak merata dan adanya korupsi.

2. Faktor biologis yang didalamnya terdapat persoalan yang harus dipecahkan seperti masalah endemis atau penyakit menular sebagaimana terjadi dewasa ini, yaitu seperti kasus flu burung, dan HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang beberapa daerah.

3.    Faktor psikologis, seperti depresi, stres, gangguan jiwa, gila, tekanan batin, penyakit saraf (neurosis), bunuh diri dan sebagainya.

4. Faktor sosial dan kebudayaan, seperti perceraian, masalah kriminalitas, pelecehan seksual, kenakalan remaja, konflik rasial dan keagamaan, krisis moneter, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan banyaknya persoalan di masyarakat. Hal ini karena faktor ketidakpuasan sebagai akibat tidak terpenuhinya tujuan kehidupan suatu kelompok atau kebutuhan kehidupan kelompok. Dalam menentukan suatu permasalahan sosial sosiologi menggunakan beberapa ukuran yaitu sebagai berikut.

1.    Terlihatnya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kenyataan di masyarakat.

2.    Asal muasal atau sumber permasalahan yang terjadi.

3.    Akibat yang ditimbulkan dari suatu kejadian atau peristiwa

4.    Adanya orang atau masyarakat yang menentukan

5.    Perhatian masyarakat terhadap suatu kejadian

6.    Dapat diperbaikinya suatu masalah social

Dengan demikian, kehidupan masyarakat tidak dapat dipisahkan dari permasalahan sosial karena terwujudnya masalah sosial berasal dari hubungan antarmanusia dan kebudayaan manusia itu sendiri.


PARTIKULARISME KELOMPOK DAN DILEMA PEMBENTUKAN KEPENTINGAN PUBLIC

Partikularisme dan Universalisme

Menurut parsons, dalam sebuah situasi, seseorang menilai dan melakukan tindakan berdasarkan kriteria umum (universalisme) atau berdasarkan kedekatan dengan subjek (partikularisme). Bagi orang yang melakukan tindakan berdasarkan kriteria umum (universalisme), setiap orang harus diberlakukan sama sesuai aturan yang berlaku. Adapun bagi orang yang melakukan tindakan berdasarkan kriteria partikularisme, kepentingan pribadi atau kelompok sendiri lebih penting dibandingkan aturan yang berlaku. Dengan kata lain, berdasarkan kriteria partikularisme, kepentingan pribadi, atau kelompok dapat lebih penting dibandingkan kepentingan umum atau kepentingan publik.

Partikularisme dan universalisme dapat terlihat pula dalam definisi yang tertera di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia menuliskan definisi partikularisme sebagai sisten yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum, aliran politik, ekonomi kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus. Adapun universalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah aliran yang meliputi segala-galanya, penerapan nilai dan norma secara umum.

Partikularisme dan Kepentingan Publik

Mengenai pengertian public, menurut Soerjono Soekanto public adalah suatu kelompok yang tidak menjadi satu kesatuan. Sifat public yang bukan suatu kesatuan, menjadikan public memiliki karakter yang beragam, diantaranya sebagai berikut.

1.    Kelompok yang pasif, yaitu kelompok yang memiliki minat terhadap sesuatu, tetapi belum menentukan pendiriannya terhadap sesuatu persoalan. Kelompok ini secara kuantitas lebih besar daripada kelompok lain

2.  Kelompok vested interest,  yaitu kelompok yang terdiri dari kumpulan orang yang telah memiliki kedudukan tertentu dalam masyarakat dan biasanya bersikap mendukung kebijakan penguasa untuk mempertahankan statusnya

3.    Kelompok new comer, yaitu kelompok yang terdiri dari golongan menengah yang rata-rata ingin memperjuangkan kepentingannya dan berusaha merebut kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat.

 BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN SOSIAL DI RANAH PUBLIC 

1.    Kemiskinan sebagai masalah sosial

2.    Kriminalitas sebagai masalah sosial

3.    Kesenjangan sosial ekonomi sebagai masalah sosial

4.    Ketidakadilan sebagai masalah social


DAMPAK PERMASALAHAN SOSIALTERHADAP KEHIDUPAN PUBLIC 

Kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan social-ekonomi dan ketidakadilan merupakan beberapa masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Permasalahan ini berdampak pada kehidupan kita sebagai suatu bangsa yang sedang melakukan pembangunan untuk mencapai cita-cita bersam.

1.    Ketidakadilan sebagai masalah sosial karena mengandung unsur kesewenang-wenangan, yaitu pada umumnya menyangkut masalah pembagian sesuatu terhadap hak seseorang atau kelompok. Dampak ketidakadilan akan memunculkan kesenjangan social-ekonomi pada masyarakat.

2. Kesenjangan sosial ekonomi adalah akibat pendekatan pembangunan yang tidak berkeadilan. Hal ini akan berakibat pada rasa tidak puas dan kecewa sebagai masyarakat yang mengalaminya. Selain itu, akan berujung pada meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas

3.    Kemiskinan sebagai masalah sosial akibat dari kesenjangan social-ekonomi. Kemiskinan yang dihadapi suatu bangsa akan berdampak sangat luas bagi kehidupan manusia. Dampak dari kemiskinan antara lain meningkatnya angka putus sekolah dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat.

4.  Kriminalitas atau kejahatan sebagai salah satu bentuk penyimpangan. Hal ini karena pelaku kriminal melanggar hukum pidana yang mengatur kehidupan mereka. Kriminalitas ini mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan masyarakat karena ada pihak-pihak yang dirugikan, mengganggu stabilitas nasional dan mengganggu keamanan. Selain itu, kejahatan berat seperti korupsi, terorisme dan narkoba, dapat merusak serta menghancurkan eksistensi bangsa dan negara.


PEMECAHAN MASALAH SOSIAL UNTUK MENCAPAI KEHIDUPAN PUBLIK YANG LEBIH BAIK 

Menurut Soerjono Soekanto, metode-metode atau cara-cara yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial adalah dengan metode preventif dan represif. Metode preventif menurut Soekanto, sulit dilakukan karena harus mengetahui penyebab terjadinya permasalahan terlebih dahulu sehingga harus dilakukan penelitian mendalam. Metode pemecahan masalah yang sering digunakan menurut Soekanto adalah metode Represif, yaitu tindakan yang dilakukan setelah masalah tersebut terjadi.

Selain itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial adalah dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan masalah. Agar kebijakan ini dapat bermanfaat bagi kehidupan public, dibuatlah suatu kebijakan public. Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh administrator negara atau public. Menurut Laswell dan Kaplan, kebijakan publik adalah suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dalam praktik-praktik tertentu. Adapun menurut woll, kebijakan publik adalah sejumlah aktivitas pemerintah untuk memecahkan masalah di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui berbagai lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Berbagai kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sehat (KKS), Kartu Indonesia Sejahtera (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kebijakan-kebijakan tersebut dikeluarkan guna memecahkan masalah sosial kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Adapun untuk memecahkan masalah sosial kriminalitas pemerintah mengeluarkan undang-undang hukum pidana.


Jumat, 06 November 2020

Akibat & Upaya Mengatasi Ketimpangan Social


 Akibat Ketimpangan Social

 Ketimpangan sosial dapat menimbulkan beberapa akibat seperti

1.    Kriminalitas

2.    Melemahnya jiwa wirausaha

3.    Monopoli

4.    Kemiskinan

5.    Kemerosotan moral

6.    Pencemaran lingkungan alam

Untuk mengatasi ketimpangan sosial dimasyarakat dibutuhkan supaya bersama dari berbagai kalangan, baik oleh pemerintah maupun dari anggota masyarakat. Di samping itu, diperlukan adanya identifikasi awal dari penyebab munculnya ketimpangan sosial tersebut, sehingga dapat dicari solusi dari permasalahan tersebut.

Upaya mengatasi ketimpangan social 

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi munculnya ketimpangan sosial dalam masyarakat adalah

1.    Menentukan masalah yang akan dicari solusinya

2.    Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah itu timbul

3.    Mencari beberapa alternative solusinya

4.   Pilih yang paling penting yang harus diselesaikan dahulu dan kemudian lanjutkan ke solusi berikutnya

Menyelesaikan masalah merupakan kewajiban hidup orang yang cerdas Karena pada dasarnya kecerdasan harus bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu, perlu kebijakan/ regulasi yang jelas dan tindakan hukum yang tegas bagi anggota masyarakat yang melanggarnya dan terutama sanksi yang tegas pula apabila ada aparat yang melakukan pelanggaran. Selain itu, perlu adanya pandangan masyarakat yang tidak memberi toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran merupakan kunci yang ampuh dalam menimbulkan efek jera bagi anggota masyarakat yang melanggar aturan yang berlaku.

Selain itu sebagai upaya mengatasi ketimpangan social, setiap warga negara baik sebagai seorang aparat pemerintah maupun warga masyarakat harus menyiapkan dan melatih diri untuk melakukan hal-hal berikut.

1.    Mematuhi perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya (Taqwa)

2.    Belajar dan membiasakan diri mencintai sesama manusia

3.    Menanamkan kesadaran dan rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara

4.    Melatih dan membiasakan diri hidup bergaul dan bersikap demokratis

5.    Melatih dan membiasakan diri bersikap adil dan berjiwa sosial.


Tindakan-tindakan tersebut merupakan dasar tindakan yang dapat mempersempit jurang pemisah antara kelompok yang kaya dan yang miskin di masyarakat kita yang masih besar ketimpangan sosial.

Selasa, 03 November 2020

Pengertian masalah social


Assalamualaikum Wr. Wb. berikut ini merupakan materi pengertian masalah sosial, semoga dapat bermanfaat. pengertian masalah sosial ada berbagai pandangan para tokoh sosiologi tentang masalah social. Pandangan itu antara lain sebagai berikut.

1.  Arnold M. Rose mengatakan bahwa masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang telah mempengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya bahwa situasi Itu adalah sebab dari kesulitan mereka. situasi itu dapat diubah.

2.   Raab dan Selznick berpandangan Bahwa masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang menentang masyarakat itu sendiri atau menciptakan hambatan atas kepuasan banyak orang.

3.    Richard dan Richard berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang tidak diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

4.  Soerjono Soekanto mengatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur Kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial

Ada dua elemen penting terkait dengan kondisi masalah social. Elemen yang pertama adalah elemen objektif. Elemen objektif menyangkut keberadaan suatu kondisi social. Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media dan pendidikan. Kita bertemu dengan peminta-minta yang terkadang datang dari rumah ke rumah, kita menonton berita tentang peperangan kemiskinan dan human trafficking atau atau perdagangan manusia. Kita membaca di berbagai media surat kabar bagaimana orang kehilangan pekerjaannya.

Kondisi sosial ini secara objektif berbahaya bagi masyarakat. Kondisi ini benar-benar nyata dan pernah dialami oleh masyarakat. Pengalaman yang berbahaya ini bersifat universal dan dapat ditemukan di seluruh dunia.

Sementara itu, elemen subjektif masalah sosial menyangkut pada keyakinan bahwa kondisi sosial tertentu berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi. Kondisi sosial seperti itu antara lain adalah kejahatan, penyalahgunaan obat dan polusi. Kondisi sosial ini tidak dianggap oleh masyarakat tertentu sebagai masalah sosial tetapi bagi masyarakat yang lain, Kondisi itu dianggap sebagai kondisi yang mengurangi kualitas hidup manusia.

Berdasarkan kedua elemen Ini, masalah sosial dapat didefinisikan sebagai kondisi sosial yang dipandang oleh suatu masyarakat berbahaya bagi anggota masyarakat dan harus diatasi. Dari definisi ini ada empat hal yang perlu kita perhatikan.

Pertama, penggunaan istilah masalah sosial menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah. Hal ini jelas mengacu pada kondisi yang perlu dievaluasi sebagai sesuatu yang salah karena kondisi itu membahayakan manusia. Kedua, masalah sosial adalah kondisi sulit yang mempengaruhi tidak hanya satu orang tetapi sejumlah besar masyarakat. Ketiga, definisi masalah sosial mengandung optimisme untuk dapat di ubah. Masalah sosial merupakan istilah yang diberikan kepada kondisi yang kita anggap dapat diubah oleh manusia. Kematian bukanlah masalah social, tetapi peristiwa sekitar kematian dapat menjadi masalah sosial karena peristiwa-peristiwa itu dapat kita ubah. Keempat, masalah sosial adalah kondisi yang harus diubah. Untuk itu, sesuatu perlu dilakukan.

Hal-hal yang menjadi masalah sosial antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain berbeda-beda. Perbedaan ini antara lain dipengaruhi oleh perbedaan nilai, keyakinan, pengalaman hidup dan periode sejarah. Misalnya, minum teh di Inggris pada abad ke-17 hingga abad ke-18 dianggap berbahaya bagi kesehatan dan memiskinkan bangsa. Saat ini, Inggris dikenal dengan tradisi minum teh pada sore hari.