PERADABAN-PERADABAN AWAL DUNIA
PETA KONSEP
A. PENGERTIAN PERADABAN
Apakah kalian pernah mendengar
istilah peradaban? Jika ya, berarti kalian pasti tahu apa arti kata
peradaban. Tetapi jika belum pernah
mendengarnya, marilah kita simak penjelasan singkat berikut ini.
Peradaban
berasal dari kata Latin, yaitu civitas yang berarti “kota”. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal dengan
civitalization. Peradaban berarti
adanya suatu kelompok masyarakat yang BERSATU membentuk suatu kelompok
MASYARAKAT yang lebih besar. Akan lebih
mudah jika kita mengingat bahwa peradaban terdiri dari 2 kata yaitu BERSATU
membentuk MASYARAKAT.
Pada umumnya, peradaban berkembang di di lembah tepian sungai. Hal itu
menandakan bahwa sungai sebagai sumber kehidupan yang penting bagi kehidupan
masyarakat.
B. PERADABAN MESOPOTAMIA (5000-330SM)
(Mesos yang artinya
tengah/diantara, Potamos yang artinya sungai) sehingga secara harfiah dapat kita
artikan bahwa peradaban Mesopotamia berkembang diantara sungai-sungai. Peradaban
Mesopotamia berkembang di daerah subur antara 2 sungai besar Eurafat dan
Tigris.
Peradaban ini merupakan peradaban tertua di dunia yang dihuni oleh bangsa Sumeria, Akkadia, Guti, Elam, Amori, Asyur (Asiria), Khaldea, Persia, dan Makedonia(Yunani)
Gambar 1.
Peta peradaban Mesopotamia
a. Bangsa Sumeria (5300-2300SM)
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang merintis peradaban
Mesopotamia dan merupakan penduduk asli daerah Mesopotamia. Tiga periode bangsa Sumeria yaitu
Ubaid(pra dinasti sekitar 5300SM), Uruk (4000-3100SM) dan Jemder(3100-2900SM).
Pada periode Ubaid, bangsa sumeria tinggal dalam pemukiman
besar dan membangun jaringan kanal untuk kegiatan pertanian, membuat rumah dari
bata lumpur, menyamak kulit, dan membuat sabit.
Periode berikutnya yakni periode Uruk, muncul negara-negara kota dan
organisasi pemerintahan. Berikut hasil kebudayaan pada masing-masing periode:
b. Bangsa Akkadia (2330-2215SM)
Tahun 2200SM dibawah pimpinan Raja Sargon Agung bangsa
Akkadia berhasil menguasai Sumeria. Raja Sargon kemudian memperluas wilayah
kekuasaannya sampai wilayah Mesopotamia selatan dan utara. Pada masa ini
dikenal sebagai masa Sumero-Akkadia (karena terdaji akulturasi budaya antara
Sumeria dan Akkadia).
Setelah masa kekuasaan Raja Sargon berakhir, ia digantikan
beberapa orang. Antara lain putranya yang bernama Rimush, saudaranya
Manishtusu, dan putera dari Manishtusu yaitu Naram-Sin. Selama 33 tahun kepemimpinan Naram-Sin,
bangsa Akkadia berada pada masa kejayaan, karena ia mampu memperluas wilayah
kekuasaan hingga Teluk Persia dan Mesir, serta meningkatkan perdagangan.
Naram-Shin digantikan puteranya, Shar-Kali-Sharri tahun 2223-2198SM. Shar-Kali tidak mampu menciptakan kestabilan dan terjadi banyak pemberontakan dari bangsa lain. Akhirnya, bangsa Akkadia dikalahkan oleh bangsa Guti dan menjadi penanda berakhirnya kekuasaan bangsa Akkadia di Mesopotamia.
c.
Bangsa
Guti, Ur dan Elam (2115-2050SM)
Kekuasaan bangsa Guti hanya berlangsung selama setengah abad. Bangsa Guti ditaklukkan oleh kerajaan Ur dibawah kepemimpinan Raja Ur-Nammu. Pada masa ini Raja Ur-Nammu membangun beberapa Zigurat Agung ur, menghidupkan Kembali penggunaan Bahasa dan identitas sumeria yang nyaris punah, serta membuat undang-undang Ur-Nammu. Undang-undang ini dianggap maju pada zamannya karena terdapat denda atau ganti rugi untuk kerusakan. Tidak lama kemudian, bangsa Elam dari Persia mampu menaklukan penguasa Ur dan menjadikan Larsa sebagai pusat pemerintahan.
d. Bangsa Babilonia-Amori (1900-1500SM)
Peradaban bangsa Amori dimulai sekitar tahun 1894 SM, Ketika seorang suku bangsanya mengembangkan kota Babilon, atau Babel di kota Mesopotamia. Dibawah pimpinan Raja Hammurabbi bangsa Babilonia mampu menaklukkan kerajaan-kerajaan lain, ia menetapkan pajak dan memberlakukan pemerintahan terpusat. Raja Hammurabbi menciptakan hukum tertulis (CODEX HAMMURABBI) - undang-undang Hammurabi (Babilonia) menganut asas lex talionis (mata diganti dengan mata, nyawa dibalas nyawa).
e.
Bangsa
Asyur(1235-698SM)
Bangsa Asyur telah berkembang saat dinasti awal Sumeria terbentuk. Raja-raja Asyur lebih memilih mengembangkan kota disebelah utara Mesopotamia. Mereka membuat bangunan megah dan irigasi yang maju. Penguasa terakhir Asyur adalah Raja Assurbanipal. Ia merupakan raja terpelajar yang membangun sebuah perpustakaan besar di ibukota Niniwe. Berbagai catatan kuno Sumeria dan Akadia dilestarikan dalam lembaran-lembaran tanah liat, Bersama dengan sejumlah catatan mengenai kesusastraan, astronomi, dan sejarah pada masa kuno.
f. Bangsa
Khaldea (605-539SM)
Dibawah bangsa Khaldea, Kerajaan Babilonia ditegakkan Kembali dengan nama Babilonia baru. Pada masa kekuasaan Nebukadnezar II, Babilonia mencapai puncak kejayaan dengan menguasai seluruh wilayah Mesopotamia termasuk bagian utara yang menjadi wilayah kekuasaan bangsa Asyur. Raja Nebukadnezer II merupakan raja yang terkenal pada masa itu, karena ia mampu menaklukkan Yudea dan Yerussalaem, serta membuang orang Yaudi ke pengasingan. Kemajuan arsitektur dengan dibangunnya sebuah taman gantung diatas bukit.
g.
Bangsa
Persia dan Yunani
Dimulai saat pemerintah dipimpin oleh Raja Cyrus Agung yang
membangun Kekaisaran Persia dengan membagi wilayahnya kedalam beberapa
provinsi. Kekuasaan Persia atas
Babilonia baru runtuh ketika dibawah kepemimpinan Raja Darius III. Persia
mengalami kekalahan dari Raja Alexander Agung dari Yunani. Mesopotamia kemudian berada dalam kekuasaan
bangsa Yunani dibawah pimpinan Raja Alexander Agung. Ia membangun kota baru bernama Seleukia,
mengadopsi budaya dan kebiasaan Persia.
Salah satu kebijakan terkenal Raja Alexander adalah helenisasi, yaitu
penyebaran dan penanaman kebudayaan Yunani dalam segi Bahasa, seni, arsitektur,
gaya hidup dan pendangan hidup Yunani.
Pada Juni 323SM, Raja Alexander meninggal di Istana
Nebukadnezar II di Babilonia. Kerajaannya terpecah menjadi 4 bagian yaitu
Dinasti Ptolemeus di Mesir, Seleukia di Persia, Pergamon di Asia Kecil dan
Makedonia di Yunani.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN SISTEM KEPERCAYAAN PERADABAN MESOPOTAMIA
Struktur
social masyarakat Mesopotamia terbagi kedalam beberapa lapisan yaitu,
-
Imam-Raja
dan bawahannya serta para bangsawan
Golongan teratas yang yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan oraganisasi pemerintah.
Imam-Raja tinggal di kuil yang berfungsi sebagai tempat ibadah sekaligus
pusat kekuasaan politik. Model Imam-Raja ini kemudian digantikan oleh
pemerintahan monarki pada periode Bangsa Akkadia.
-
Pedagang
dan pengrajin
Golongan kelas menengah yang kuat dan relatif mandiri dalam
kegiatan perdagangan.
-
Petani,
peternak, nelayan dan pemburu
Tinggal dipinggiran kota, bertanggungjawab atas ketersediaan
pasokan pangan bagi negara-kota.
-
Budak
Golongan paling dasar yang merupakan bekas tawanan perang.
Sejak awal hingga
runtuhnya kerajaan-kerajaan yang membentuk peradaban Mesopotamia, agama
memainkan peran yang sangat penting.
Berikut adalah sistem kepercayaan dan agama yang berkembang pada masa
Mesopotamia:
-
Totemisme
(kepercayaan terhadap objek, binatang atau tumbuhan)
-
Antropomorfisme
(sistem menghubungkan karekteristik manusia dengan makhluk non manusia)
-
Politeisme
(penyembahan terhadap dewa)
-
Kepercayaan
adanya negara agama
-
Kepercayaan
terhadap kehidupan setelah kematian
Setiap negara dan kota
memiliki dewa pelindungnya sendiri, berikut dewa-dewa yang diagungkan pada masa
Mesopotamia:
-
Sin
(atau Nanna) dewa bulan, pelindung Negara-Kota Ur
-
Enlil
dewa angin, pelindung Negara-Kota Nippur
-
Anu
dewa langit, pelindung Negara-Kota uruk
-
Ninurta
dewa petir dan badai, pelindung Negara-Kota Lagash
-
Utu
dewa matahari dan keadilan, pelindung Negara-Kota Larsa
-
Marduk
dewa badai,menjadi dewa utama Negara-Kota Babilonia
-
Ashur,
dewa utama kota Asyur.
8 komentar:
Done
Done
Gea Apriliani (15)
X IPS 2
Done
Aprillya P
X IPS 2
Done
Yunus Pandapotan Aritonang
XIPS 1
Done
Muhammad Zaky Maulana (26)
X IPS 2
Selesai
Hilwah Tussa'adah (20)
X IPS 2
Done...
Oryza sativa (21)
X`Ips1
Done...
SITI ARRAYAN
X IPS 3
Posting Komentar